Membuang Kata
25 Januari 2013, pada pagi itu kami mahasiswa D4
Batch 7 dijadwalkan untuk mempelajari matakuliah Tiga Jenjang Berlatih Menulis.
Pada pagi itu kuliah dimulai pada pukul 08.00 WIB, yangmana matakuliah
disampaikan oleh 3 orang dosen yaituBapak Bagiono, Hernowo, dan Karyana.
Pertama kuliah dibuka oleh Bapak Bagiono yang memperkenalkan 2 orang rekannya.
Kemudian beliau bercerita tentang latar belakang pendidikan dan berinteraksi
dengan kami dengan bertanya balik tentang pengalaman serta kegemaran kami dlam
menulis dan membaca. Selanjutnya, beliau menanyakan tentang "berapa banyak
anda membaca buku dalam setahun terakhir ini?". Dan hanya sua orang dari
kami yang pernah, selebihnya ada yang 8, 6, dan 5 buku. Dari pertanyaan tersebut
saya sangatlah sadar bahwa betapa meruginya saya dalam ilmu pengetahuan, karena
saya hanya membaca 3 buah buku dalam setahun terakhir ini. Dan itu berarti
hari-hari saya selama ini belum termanfaatkan dengan baik untuk ilmu
pengetahuan.
Pada sesi selanjutnya perkuliahan diambil ali
oleh Bapak Hernowo yaitu seorang yang berlatar belakang dari Teknik Industri
ITB, namun beliau mampu menerbitkan 25 buku dalam 4 tahun terakhir ini.
Merupakan hal yang luar biasa menurut saya, karena jangan kan menulis 5 buku
saja tidak terbaca oleh saya dalam setahun. Kemudian beliau masuk pada topik
pembahasan kita pada hari itu, yaitu Tiga Jenjang Berlatih Menulis, awalnya
perkuliahan berjalan biasa karena hanya menampilkan slide-slide dari
powerpoint. Lama-kelamaan suasana beranjak naik menjadi seru denga pini dan
presentasi-presentasi yang disampaikan oleh Bapak Hernowo.
Poin pertama dari topik yang dibahas adalah
"Membuang kata". Awalnya saya heran mengapa poin pertama dalam
berlatih menulis itu adalah membuang kata. Namun setelah saya mencoba dan diiringin
dengan praktek, yaitu kita diberi waktu untuk menulis dalam waktu 5 menit
dengan tema dan tulisan apapun. Pokonya bebasa deh… Dan ternyata memang tidak
mudah, walaupun bebas kita yang jarang menulis ini sangatlah salit untuk
memulai hal yang akan ditulis. Dan setelah dapat hal yang harus ditulispun kita
masih mengalami kesulitan dalam merangkai kata serta diiringi pikiran
mengkoreksi tulisan yang sudah dibuat. Kemudian dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa membuang kata tersebut adalah menuliskan apapun hal yang
terlintas di pikiran kita, baik itu tentang tempat, kesukaan, sedang marah,
kesal dan sebagainya. Jadi intinya tuliskan apa saja yang ingin ditulis
walaupun hal yang ditulis tidak berkaitan dan kacau. Dan satu hal yang saya
pelajari yaitu, dalam hal membuang kata ini jangan ada perasaan untuk
mengkoreksi tulisan yang dibuat karena itu akan mengganggu dalam kelancaran
penulisan.
Dan jenjang yang kedua adalah mengolah pikiran. Untuk
jenjang kedua ini, kami diberikan sebuah teks untuk dibaca beberapa menit,
kemudian tulis hal yang akan ditulis dari teks yang dibaca tadi. Dalam hal ini
menurut saya agak lebih mudah dari latihan yang sebelumnya, karena pada praktek
ini saya sudah mendapatkan topik dari tulisan yang akan dibuat yaitu tentang
bacaan tadi yang say abaca. Sehingga yang saya tulis adalah argument-argument
dan kesimpulan dari teks yang say abaca. Dan dalam hal penulisan saya pun sudah
lumayan lancer, karena saya sudah tidak ragu lagi dalam menuli. Saya terus saja
menulis hal yang ingin saya tulis tampa membaca kembali dan mengkoreksi tulisan
yang saya buat.
Jenjang ketiga dalam berlatih menulis adalah
menemukan gagsan. Ini adalah hal yang membuat seorang penulis mencadi kecanduan
dalam menulis, begitulah ulasan dari Pak Hernowo. Satu hal lagi, saya sangat kagum
dengan hal yang dipraktekkan oleh Bapak Karyana yaitu menulis dari belakang ke
depan. Menurut saya itu membutuhkan latihan dan bebiasaan yang baik, dan
ketikan saya dan teman-teman terkesima mengenai hal itu. Pak Karyana sambil
tersenyum mengatakan “ Itupun saya hapalkan..”. begitulah pengalaman saya dalam
materi Tiga Jenjang Berlatih Menulis, merupakan pengalaman yang luar biasa dan
memotivasi saya.
Pertanyaan saya dalam hal ini:
1.
Bagaimana langkah yang baik dalam menentukan topik
tulisan yang akan dibuat?
2.
Menurut bapak apakah semua orang dapat menulis?
3.
Apakah seorang penulis itu dapat dikatakan orang yang
pintar?
Sekian,
Terima kasih,